YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali meletus pada pukul 8.50, Jumat (29/10/2010). Awan panas kembali menyembul ke arah barat, Kalimboyong, Krasa, Kali Putih, atau ke arah Magelang.
Petugas pemantauan kegunungapian terus berjaga-jaga dan terus melakukan pencatatan setiap aktivitas Gunung Merapi. Peringatan kepada penduduk di sekitar lereng gunung untuk tetap berada di tempat pengungsian. Jarak sekitar 10 kilometer dari pusat erupsi harus dikosongkan.
Diberitakan, setengah jam lalu Kapolda DIY Brigjen Ondang Surtarsa Budi bersama rombongan melakukan perjalanan ke lereng Merapi untuk membagikan bantuan ke warga setempat. Namun, semenjak Merapi kembali menyembulkan awan panas, Kapolda DIY tersebut belum juga turun. Keberadaan rombongan Kapolda pun belum diketahui.
Sebelumnya, pada pukul 16.11 WIB, Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas atau wedus gembel, Kamis (28/10/2010). Letusan itu terjadi selama dua menit, dan awan panas yang muncul menyembur sepanjang dua hingga tiga kilometer mengarah ke Desa Kaligendol dan Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebelum semburan awan panas keluar, petugas di Posko Sumbung, Kaliurang, Sleman, sudah merasakan adanya tanda-tanda berupa gempa vulkanik dan guguran. Terkait letusan tersebut, Merapi masih berada dalam status awas dan berbahaya, sehingga para pengungsi yang saat ini berada di luar posko-posko pengungsian diminta untuk kembali ke lokasi pengungsian.
Tak hanya itu, tim Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional yang berada di Sleman mengimbau warga agar menjauh dan tidak berada di lereng Merapi mulai radius 5 hingga 10 kilometer.
Sains
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment