Lele Putih Paling Langka [White Catfish]

IKAN LELE PUTIH PALING LANGKA Ikan : Ikan lele memiliki bentuk tubuh memanjang, agak bulat, kepala gepeng, tidak bersisik, mempunyai 4 pasang kumis, mulut besar, warna kelabu sampai hitam. Ikan ini mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut abrorescent, sehingga mampu hidup dalam air yang oksigennya rendah. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap.

Ikan lele termasuk ikan karnivora, di alam ikan ini menyukai kutu air, seperti, cladocera dan copepoda, larva nyamuk dan serangga lainnya, keong-keongan kecil atau bangkai. Pada kegiatan budidaya ikan ini juga menyukai pakan buatan yang tidak terlalu tinggi kadar protennya (25%). Dalam kondisi di mana sumber makanan kurang, ikan lele ini bisa bersifat kanibal (saling memakan satu sama lain).

Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan. Ia akan mencari lubang-lubang untuk pemijahan. Pada waktu pemijahan ikan ini akan menempelkan telurnya pada batu-batuan atau akar-akar tanaman dan menjaganya dari serangan predator.

Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut catfish. Ikan yang berkembang dalam skala komersial sekarang ini adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jenis ini didatangkan ke Indonesia sekitar tahun 1984. Pertumbuhannya jauh lebih cepat dibanding ikan lokal, sehingga dalam waktu singkat ikan ini menyebar ke seluruh tanah air.


No comments:

Post a Comment

Pages