COUNTINEWS - Korban Trafficking~Pemerintah China berhasil menggagalkan upaya trafficking (penjualan manusia) 89 balita dan menangkap 369 tersangka dalam dua operasi penyerbuan. Usia bocah malang ini paling muda adalah 10 hari, dan tertua empat tahun.
Ilustrasi bayi di China (AP Photo) |
Menurut laporan Kementerian Keamanan Publik China, dilansir dari laman Associated Press, Selasa, 27 Juli 2011, operasi dilakukan di 14 provinsi di selatan, timur, dan utara China, 20 Juli lalu. Kebanyakan para pelaku menjual anak-anak ini ke Vietnam melalui provinsi perbatasan Guangxi.
Operasi penyerbuan melibatkan 2.600 petugas polisi dan berakhir dengan sukses. sebanyak 81 anak usia antara 10 hari sampai empat tahun berhasil diselamatkan. Pelaku berjumlah 330 orang juga berhasil diringkus.
Sebelumnya, harian People's Daily menjelaskan telah dilakukan operasi serupa pada 15 Juli. Operasi ini berhasil menyelamatkan delapan bayi usia antara 10 hari hingga tujuh bulan. Sebanyak 39 pelaku berhasil ditangkap, empat di antaranya warga negara Vietnam.
Total dari dua operasi tersebut, 89 balita diselamatkan, dan 369 tersangka berhasil tertangkap. Para balita itu diberikan polisi ke panti-panti asuhan, karena belum ada yang mengklaim sebagai orangtua mereka. Sementara para pelaku tengah menunggu diadili.
Penangkapan ini menandakan China masih merupakan lahan subur bagi praktek perdagangan manusia. Biasanya, anak-anak ini dijual ke Vietnam bagi pasangan yang menginginkan anak. Terparah, anak-anak ini dijual sebagai budak, jika demikian maka pelakunya terancam hukuman mati.
Wakil Direktur Biro Investigasi Kriminal Kementerian Keamanan Publik China, Liu Ancheng, mengatakan praktek ini berkembang di daerah pedesaan karena kesadaran masyarakat yang kurang terhadap hukum.
Budaya China yang menyebutkan sebuah keluarga harus terdiri dari anak lelaki dan perempuan sedikit banyak menyumbang maraknya aksi kriminal ini. Keluarga yang hanya memiliki anak wanita, biasanya menjual anaknya untuk ditukar dengan anak lelaki. Hal ini terutama karena China memmiliki kebijakan satu anak. (sumber from• VIVAnews )
No comments:
Post a Comment