Beberapa penumpang melihat korban gelisah selama penerbangan. Saat ini pihak kepolisian menyelidiki apakah korban yang berusia 36 tahun itu bunuh diri.
(Ilustrasi gambar)
“Korban baru bekerja tiga bulan sebagai tukang listrik di Abu Dhabi. Istri dan keluarganya juga ke bandara untuk menyambutnya,” ujar Octavio Lina, Manajer Bandara Manila.
“Korban baru bekerja tiga bulan sebagai tukang listrik di Abu Dhabi. Istri dan keluarganya juga ke bandara untuk menyambutnya,”
Octavio Lina, Manajer Bandara Manila
Pesawat Gulf Air dengan nomor penerbangan 154 ini pesawat yang sama dengan insiden September lalu. Saat itu pesawat juga menuju Filipina dari Timur Tengah, ketika seorang perempuan melahirkan di toilet. Ia meninggalkan bayinya di keranjang sampah toilet. Beruntung bayi itu selamat.
Bayi itu lalu dibawa ke dinas sosial setempat. Polisi berhasil menemukan ibu si bayi, seorang pembantu rumah tangga asal Filipina yang mengaku membuang bayi itu karena takut pada suami dan keluarganya. Menurutnya, ia diperkosa majikannya dan istri majikannya memaksanya pulang ke Filipina.
Sekitar satu dari 10 warga Filipina bekerja di luar negeri sebagai PRT dan pekerja di Timur Tengah, agar mereka terhindar dari kemiskinan dan pengangguran.
Kutipan - Tribunnews.com
No comments:
Post a Comment