Tips dan Trik Investasi Saham Usai Lebaran

COUNTINEWS.CO.CC- Idul Fitri 1431 Hijriyah yang jatuh pada 10 September 2010 telah berlalu. Sedangkan hari ini, Senin 13 September 2010 adalah hari terakhir cuti bersama, sebelum pekerja memulai aktivitasnya kembali esok.

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia
 (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Namun, transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) baru dibuka kembali pada Rabu 15 September 2010. Sejumlah analis memberikan tips, apa yang mesti dipilih atau dilakukan pemodal saat lantai bursa dibuka kembali.

Apalagi, selama Lebaran, pengeluaran dipastikan membengkak, sehingga pemodal diharapkan lebih cermat memanfaatkan sisa uang tunai jika ingin berinvestasi di saham.

Menurut Teguh Ramadhani, direktur PT Evio Securities, ada sejumlah tips atau langkah yang bisa dipilih para pelaku pasar ketika transaksi hari pertama lantai bursa dibuka paska libur panjang Lebaran.

Pertama, investor sebaiknya me-review dulu portofolio pada masa liburan Lebaran. Berapa pertumbuhan portofolio selama sembilan bulan ini, apakah menurun tetap atau naik? Berapa persen yang sudah diperoleh dari portofolio itu? Berapa cash yang masih tersisa?

"Meski portofolio berkurang, investor bisa melakukan pertukaran dari saham yang tidak menjanjikan ke saham yang memiliki potensi kenaikan, sehingga minimal portofolio bertahan atau dapat menutup kerugian yang lalu. Kuncinya, disiplin dengan trading plan kecuali tujuannya long term," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta.

Kedua, ketika dibuka pada hari pertama, ada baiknya investor melihat dulu kondisi pasar karena bursa regional tidak libur. Langkah ini dilakukan jika ada beberapa saham yang menjadi target untuk diakumulasi. Kemudian, lakukan akumulasi saham secara bertahap.

Ketiga, pemodal dapat mencermati perkembangan laporan keuangan emiten periode September 2010. Selain itu, pada triwulan IV pasar akan banyak menerima perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI.

Keempat, jika saat indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi saat mengawali transaksinya, investor dapat melakukan akumulasi saham bertahap, dan berharap terjadi pembalikan arah (rebound) untuk mendapatkan keuntungan.

Kelima, buat ruang untuk investasi dan transaksi. Karena kombinasi itu dapat meminimalkan risiko dalam berinvestasi di pasar saham. Jika target investasi sudah tercapai, disiplin saat melepas saham. "Lakukan pola switch atau tunggu sampai kondisi sangat kondusif untuk masuk kembali," tuturnya.

Keenam, selamat trading dan berinvestasi. Yang utama adalah kedisiplinan dan kesabaran, karena hal itu merupakan salah satu kunci keberhasilan berinvestasi di pasar modal.

Sedangkan Robin Setiawan, analis sekuritas di Jakarta menyarankan investor yang belum merealisasikan keuntungan atau belum mengurangi posisi beli di saham, sebaiknya melakukan hal itu. Sebab, apa yang terjadi pada bursa global maupun regional tidak ada yang bisa memperkirakan.

"Selain itu, kita masuk pada pertengahan September dan IHSG telah tembus level target tertinggi, sehingga rawan terjadinya pelemahan," ujarnya.

Robin mengakui, pasar menunggu momentum atau sentimen baru paska Lebaran, sehingga pelaku pasar sebaiknya mencermati pasar global. Bila negatif, di awal transaksi, pasar saham domestik akan terjadi pengurangan posisi beli.

Namun, harga minyak mentah dunia satu dua pekan ke depan diprediksi meningkat dan itu akan menjadi sentimen positif.

"Satu dua hari paska libur panjang, sepertinya investor wait and see (tunggu dan lihat) dulu sebelum mengambil posisi beli. Apalagi market cenderung konsolidasi, setelah IHSG menembus level tertinggi baru di 3.230," kata Robin.sumber• VIVAnews

No comments:

Post a Comment

Pages