Tenaga kerja Indonesia (TKI)

COUNTINEWS.CO.CC — Para TKI Arab Saudi Sebanyak 55 dari 316 tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Arab Saudi yang terjerat masalah hukum akhirnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat nomor penerbangan SV 882, Cengkareng, Banten, Rabu (4/5/2011). Sebagian dari mereka tak bisa menutup rasa haru. Mata mereka tampak basah oleh air mata.

Para TKI yang umumnya mengenakan jubah berwarna hitam itu ada yang menutup wajahnya dengan cadar dan baju. Ada pula yang tersenyum malu-malu begitu melihat kilatan cahaya kamera wartawan. Dua di antara mereka membawa dua bayi dan ada juga yang membawa satu anak balita. Mereka berusaha menutup wajah anak-anak mereka dari sorotan kamera awak media.

Tak lama setelah mereka menempati ruang tunggu bandara, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar datang menyapa. "Kita bersyukur karena saudara-saudara kita telah kembali dengan selamat dari Arab Saudi. Ini adalah perhatian dari

pemerintah kepada saudara-saudara yang tinggal di negeri orang di penjara pula," ungkap Patrialis di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu.

Di sela-sela sambutannya, Patrialis menyempatkan diri berbincang ringan dengan mereka. Ia menanyakan pekerjaan mereka dan bagaimana selama di penjara. Beberapa orang tampak terus menangis dalam dialog kecil itu.

"Kebanyakan dari mereka dipenjara karena tidak memiliki dokumen, ada yang karena diduga melakukan sihir, ada yang karena berkelahi. Ini baru gelombang kedua yang dipulangkan dari 316 orang. Nanti untuk gelombang ketiga masih kita usahakan," ujar Patrialis.

Dalam kesempatan itu, Patrialis meminta para TKI memberikan data lengkap kepada petugas imigrasi untuk dicatat apa saja kesalahan yang pernah dilakukan. Ini akan menjadi bahan evaluasi untuk pemerintah.

Sementara itu, saat ini di Arab Saudi, dua dari 23 TKI yang dihukum mati sudah mendapat pengampunan. Pemerintah sedang mengusahakan agar Pemerintah Arab Saudi bisa meringankan hukuman mereka.

"Untuk sementara ini, jangan kembali ke Arab Saudi dulu. Kita lakukan evaluasi terlebih dahulu agar saudara-saudara juga bisa memberikan penjelasan kenapa di penjara. Untuk diinventaris dan jadi bahan evaluasi untuk kita bersama," kata Patrialis. sumber :kompas.com


No comments:

Post a Comment

Pages